Sabtu, 15 Mei 2010


MENEMBUS DIMENSI ALAM THUROBI
Artikel - Artikel Keilmuan

Oleh;jawahier machfud



Dalam hal ini, suatu kemustahilan bagi orang awam seperti kita bisa sampai masuk dan melihat secara langsung apa yang disebut dengan alam bangsa kewaliyan. Secara makna hakikiyah, alam ini disebut dengan nama Thurobi, yang artinya kelembutan dan sebagai alam bangsa kewaliyan, alam Thurobi tercipta hanya ditempati oleh para wali yang ketarik masuk karena ruh dan jasad mereka sudah tidak menginginkan adanya kehidupan duniawi yang dianggapnya kurang menguntungkan bagi dirinya dalam hal mendekatkan diri kepada Tuhan pencipta alam semesta.

Sebagai alam nyata yang diciptakan oleh Al Halik dan dikhususkan bagi para ahlillah yang telah mencapai derajat kewaliyan, alam Thurobi hanya dihuni oleh orang orang yang belum mengalami prosesi kematian, mereka datang karena satu tujuan agar bisa mengenal lebih dekat segala kebesaran ilahiyah tanpa adanya gangguan maupun godaan duniyawi yang memberatkan hati dan pikirannya.

Dalam hal ini mereka yang datang ke alam Thurobi akan menetap selamanya di sana hingga hari kiamat tiba, kecuali bagi orang yang belum siap dengan segala keyakinannya .

Nah, sebelum Penulis melanjutkan sampai ke amalan khususiyah, ada baiknya pembaca sekalian mengetahui secara detail tentang seluk beluk alam ini sehingga dengan keyakinan yang kita punya, semoga Alloh mengabulkan doa kita untuk bisa melihat dan merasakan secara langsung akan kebesaran sebuah alam kewaliyan.

Lewat sebuah ulasan ilmu tasawwuf, alam kewaliyan terbagi menjadi dua bagian.

ALAM BARRY, Alam yang dihuni oleh para waliyulloh yang semasa hidupnya telah menjalani kematian. Disini mereka ditempatkan karena kefadholan Alloh SWT, bagi hamba hambanya yang telah selamat dari siksa alam kubur. Dalam koedah syar’i, alam ini disebut juga sebagai alam surga majazi( surga sementara )

ALAM THUROBY, Alam yang dihuni oleh para waliyulloh yang semasa hidupnya tidak sampai mengalami arti kematian ( moksa ) mereka ditempatkan bersama dengan nabiyyulloh Hidir AS, yang didalamnya penuh dengan segala kenikmatan. Alam ini disebut juga dengan nama surga majazi, sama seperti alam Barry. Hanya saja alam Barry setingkat lebih tinggi derajatnya dibanding dengan kenikmatan yang ada dialam Thuroby.

Lewat pemahaman sebuah dhaokiyah (mengalami sendiri) Penulis akan sedikit membeberkan kisah tentang perjalanan sebuah alam ilahiyyah yang disebut dengan alam Thurobi.

Sesungguhnya alam ini ada, namun tidak tahu persisnya dimana. Sebuah alam yang menggambarkan makna kenikmatan dari hal yang belum pernah diraakannya oleh manusia hidup.

Kisah ini terjadi pada tahun 1996 lalu, bermula dari sebuah pengamalan amaliyah” HIZIB ASMA’UL HUSNA” yang diberikan oleh guruku.

Dalam hal ini Penulis masih ingat kira kira sudah tujuh bulanan amalan ini selalu di istikomahkan dan entah bulan apa tepatnya, malam itu Penulis bermimpi didatangi oleh seorang bersorban yang mengaku dirinya bernama, Mahmakiyail. Dalam mimpi ini beliau memberi sebuah amalan yang mudah diingat oleh Penulis, yang katanya amalan permohonan.

Dengan jelas beliau juga memperlihatkan sebuah alam yang sangat indah dan katanya;

“ Inginkah engkau datang ketempat itu?” sambil orang itu menunjuk kearah alam tadi. Namun sayang sebelum aku mengangguk setuju, diriku dibangunkan oleh sang istri yang katanya aku menggigau sangat menyeramkan sekali.

Lewat bantuan guruku yang aku ceritakan perihal mimpiku semalam, guruku sesaat tidak berkomentar dan beliau langsung menyuruhku pulang, katanya; ” Aku belum bisa menjelaskan mimpimu, insya Alloh lain waktu kalau dapat isyaroh kamu saya undang”

Biasanya guruku langsung berkomentar apapun yang menyangkut permasalahanku, tapi dengan diamnya dia pada waktu itu, aku jadi bisa intropeksi diri, bahwa mimpiku bukan sebagai isyaroh baik tapi sekedar kembang tidur belaka yang tidak boleh diambil pusing.

Alhamdulillah sejak itu pula aku bisa langsung melupakan mimipiku dan memulai beraktifitas seperti biasanya. Dan amalan asmaul husna dari guru tetap aku jalankan secara istikomah.

Setahun lebih aku mengamalkan asma’ tersebut dan pada suatu hari guruku mengundangku untuk datang ketempatnya. Setelah aku sudah berada dihadapannya, guruku langsung tersenyum menyambutku,” Tahukah kau, saya undang saat ini” aku menggeleng tidak tahu dihadapannya.

“ Tadi malam aku kedatangan tamu yang menyodorkan amalan yang ditunjukkan untuk dirimu” sambil menunjukku.

“ Kini buah dari amalan asmaul husnamu telah jadi dan sebagai pengembangan selanjutnya, amalkanlah amalan yang tadi malam aku peroleh. Sesungguhnya amalan ini sebagai wasilah penghubung para ahlillah waahlul gaib” terangnya. Dan setelah amalan diserahkan padaku, aku sempat kaget, karena amalan ini sama persis dengan apa yang sudah diberikan oleh, Mahmakiyail, sewaktu bertemu dalam mimpi kala itu.

Hari hari berikutnya sebelum menjelang tidur, aku menyempatkan melakukan ritual penghubung dan empat malam kemudian, aku benar benar merasakan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Konon saat ritual sedang kumulai tiba tiba kepalaku terasa berat dan tanpa terduga mataku mulai berkunang kunang. Namun sebentar kemudian kepalaku terasa sangat ringan dan setelah pikiran dan mataku mulai normal, betapa aku sangat tertegun melihat apa yang ada dihadapanku.

Ternyata tanpa terasa aku sudah berada di alam lain yang penuh akan keindahan dan kenikmatan yang tiada tara. Aku sangat sadar dengan apa yang aku hadapi saat itu. Ya sebuah fenomena langka yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, damai, penuh keindahan, hawa yang begitu tenang, pemandangan yang begitu menakjubkan dan orang orang yang menjadi penghuninya, semua begitu baik dan penuh penghormatan.

Bahkan yang tidak kalah takjubnya, semua pohon mengeluarkan buah yang sangat ranum dan siap saji tapi ada beberapa pohon yang sulit kita lukiskan, karena pohon ini nyata dan ada disana namun mustahil kita beberkan disini, sebab pastinya tidak akan masuk akal dalam hayalan manusia kecuali merasakan dan melihat secara langsung pohon tersebut.

Tapi perlu di ingat juga, alam ini mempunyai tujuh puluh tujuh pintu yang semuanya bertuliskan” BABUTTHUROB/ Pintu Thurobi” dan semuanya dipahat dengan emas murni yang dihias dengan motif batik dari diamond merah serta tulisannya memakai huruf arab dengan gaya kaligrafi khot farisi.

Dari banyaknya pintu ini tidak ada satupun yang sama dalam hal motif, semua berbeda satu dengan yang lainnya. Kata salah satu penghuni alam thurobi yang sempat menerangkan, perbedaan ini menunjukkan dari derajat seseorang sewaktu di dunia, bila amal dan derajat manusia itu tinggi dihadapan Alloh SWT, niscaya pintu dan isinya akan lebih mewah dari yang lainya dan seterusnya.

Biasanya bagi yang telah dapat ridho hingga sampai bisa melihat secara langsung ke alam Thurobi, ada satu pantangan yang harus diperhatikan! Tidak boleh meminta apapun yang ada di alam sana kecuali diberi secara langsung oleh salah satu yang menjadi penghuninya.

Namun yang perlu di waspadai dalam menembus dimensi yang satu ini, sebelum kita bisa sampai masuk kea lam sana, tentunya kita harus benar benar bisa menjaga segala kebersihan hati dan pikiran, sebab alam thurobi bukan sekedar alam biasa yang mudah kita masuki tapi alam yang di dalamnya penuh dengan rohmat dan kebersihan jiwa dan raga.

Nah, inilah amalan khususiyah yang harus anda lakukan semoga mendapat ridho dari Alloh untuk sampai bisa menembus alam Thurobi.

Caranya, istikomahkan amalan ini setiap menjelang akan tidur malam sekitar pukul 23,00 WIB, dengan cara sebagai berikut;

Bacalah asma,ul husna sebanyak 11x,

Ya latif 129x

Allohu lathifun bi,ibadihi yarzuku manyasya’ wahual qowiyyul aziz,

Allohu 3x Al jabbaru hijaban mania’

Bismillahirrohmanirrohim. Alam nasyrokh laka sodrok, wawado’naa ankawizrok, fainna ma’al ‘usri yusron inna ma’al ‘usri yusro, faidzaa farogtafansob wailaa robbika fargob 7x

Waksyiful hijaba baeniddunya watthurob. (dibaca terus menerus seikhlasnya)

KETERANGAN
Istikomahkan amalan ini secara teratur disetiap malamnya, semoga dengan pembedaran ini kita semua bisa melaksanakannya. Amin